Protein
- ialah zat makanan berupa asam-asam amino yang bermanfaat sebagai pembangun dan pengatur untuk tubuh. Protein berisi bagian karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang tidak dipunyai oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein pun berisi posfor, belerang serta sejumlah protein mempunyai unsur logam laksana besi dan tembaga (Budianto, 2009). Protein berasal dari bahasa yunani yakni proteos, dengan kata lain yang utama atau yang di dahulukan. Protein ditemukan oleh berpengalaman kimia Belanda, Geraldus Mulder (1802–1880).
- Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino (20 jenis asam amino) yang terbelenggu satu sama beda dalam ikatan peptida. Dari dua puluh macam asam amino, tubuh orang dewasa memerlukan delapan jenis asam amino esensial yakni lisin, leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, sementara untuk anak-anak yang sedang tumbuh, ditambahkan dua jenis lagi yakni histidin dan arginin. Adapun misal asam amino non esensial yakni prolin, serin, tirosin, sistein, glisin, asam glutamat, alanin, asam aspartat, aspargin, ornitin (Irianto dan Waluyo, 2004).
- Komposisi rata-rata bagian kimia yang ada dalam protein ialah karbon 55%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan tidak cukup dari 1% fosfor. Unsur nitrogen ialah unsur utama protein, sebab ada di dalam seluruh protein akan namun tidak ada pada karbohidrat dan lemak. Molekul protein lebih perumahan daripada karbohidrat dan lemak dalam urusan berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya (Almatsier, 1989).
- Protein untuk tubuh bermanfaat untuk perbaikan seluruh jaringan di dalam tubuh tergolong darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk perkembangan dan mengubah jaringan yang aus, pertumbuhan seks dan metabolisme. Protein juga bermanfaat untuk mengayomi supaya ekuilibrium asam dan basa di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain tersebut juga mengatur ekuilibrium air di dalam tubuh.
Fungsi Protein
Protein mempunyai faedah bermacam-macam untuk tubuh, yakni sebagai enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan perangkat pengangkut. Sebagai zat-zat pengatur, protein menata proses-proses metabolisme dalam format enzim dan hormon. Proses metabolik (reaksi biokimiawi) ditata dan digelar atas penataan enzim, sedangkan kegiatan enzim ditata lagi oleh hormon, supaya terjadi hubungan yang harmonis antara proses metabolisme yang satu dengan yang beda (Sediaoetama, 2008).
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.
- Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon laksana tiroid, insulin, dan epinerfin ialah protein, demikian pula sekian banyak enzim.
- Mengatur ekuilibrium air, cairan-cairan tubuh ada dalam tiga kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).
- Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh beraksi sebagai buffer, yakni bereaksi dengan asam basa guna pH pada taraf konstan.
- Pembentukan anti bodi, keterampilan tubuh guna memerangi infeksi bergantung pada keterampilan tubuh memproduksi anti bodi.
- Mengangkut zat-zat gizi dari drainase cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melewati membran sel ke dalam sel-sel.
- Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat sebab menghasilkan 4 kalori/g protein.
Struktur Kimia Protein
Struktur protein mengacu pada susunan/urutan linier dari konstituen asam amino yang secara kovalen dihubungkan melewati ikatan peptida. Susunan itu adalahsuatu susunan unik dari asam amino yang menilai sifat dasar dari sekian banyak protein dan secara umum menilai format struktur sekunder dan tersier (Winarno, 1991).
Struktur sekunder protein ialah rantai polipeptida yang berlipat-lipat dan merupakan format tiga dimensi dengan cabang-cabang rantai polipeptidanya tersusun saling berdekatan. Protein terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen antar asam amino dalam rantai sampai-sampai strukturnya tidak lurus, melainkan format zig zag dengan gugus R mencuat ke atas dan ke bawah.
Jenis-jenis Protein
Berdasarkan sumbernya protein dipecah menjadi dua jenis, yakni (Budianto, 2009):
Protein hewani. Protein hewani ialah protein yang berasal dari hewan, dimana fauna yang memakan tumbuhan mengolah protein nabati menjadi protein hewani. Contoh daging sapi, daging ayam, susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.
Protein nabati. Protein nabati ialah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis kacang-kacangan lainnya yang berisi protein tinggi.
Berdasarkan bentuknya, protein dipecah menjadi dua jenis, yaitu:
Protein fibriler (skleroprotein), yakni protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang ada pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
Protein globuler atau steroprotein, yakni protein yang berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, pun lebih gampang berubah di bawah pengaruh suhu, fokus garam, pelarut asam dan basa dikomparasikan protein fibriler. Protein ini gampang terdenaturasi, yaitu rangkaian molekulnya berubah dibuntuti dengan evolusi sifat jasmani dan fisiologiknya laksana yang dirasakan oleh enzim dan hormon.
Admin numpang promo ya.. :)
BalasHapuscuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^